KETIKA AJAL MENJEMPUT
Banyak orang memahami bahwa
kematian itu terjadi karena sebab-sebab tertentu. Jika orang terkena penyakit
kanker, kemudian tidak dapat disembuhkan, akhirnya mati. Orang yang jatuh ke
jurang, kemudian kepalanya pecah, itulah yang menyebabkan kematian. Orang yang
ditusuk dengan pisau, tepat mengenai jantungnya, itulah yang menyebabkan
terjadinya kematian. (Kesalahan Jenis
Pertama)
Sebagian orang juga meyakini
kematian itu datangnya dari Allah semata. Usaha manusia itu tidak ada gunanya. Manusia cukup
hanya pasrah pada Allah. Apapun yang ditetapkan Allah, itulah ajal kita.
Manusia tidak perlu bersusah-payah dalam menghindari kematian. Semua sudah
sesuai ajalnya (Ini Kesalahan Jenis
kedua).
Lalu bagaimana pemahaman yang benar tentang
kematian?
Sesunggguhnya kematian adalah perkara yang GHOIB,
kapan, dimana, apa penyebabnya bukanlah perkara yang dapatg disandarkan kepada
akal belaka, tetapi harus dicari dari sumber informasi tentang hal-hal yang
ghoib, yaitu Alquran dan sunnah Rasul. Apa yang dikira sebagai penyebab
kematian sesungguhnya bukan penyebab (AL-Asbab),
tetapi adalah Al-Haal (apa-apa yang
biasanya terjadi yang dapat menghantarkan kepada kematian, dan bersifat tidak
pasti). Adapun Asbab (hal yang pasti) penyebaba kematian itu sendiri adalah
DATANGNYA AJAL. Sebagaimana firman Allah berikut :
Dalil menunjukkan REALITAS KEMATIAN BERASAL DARI
ALLAH sebagai –ALMUHYI (Yang menghidupkan) dan Al MUMIT (Yang Maha Mematikan).
Kapan kalau sudah sampai AJALnya.
“Sesuatu
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang Telah ditentukan waktunya” (QS. Ali Imran: 145)
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang
telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu
yang ditetapkan[1313]. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Az-Zumar: 42)
KEMATIAN
TIDAK DAPAT MAJU /MUNDUR: KETENTUAN DI TANGAN ALLAH.
“Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila Telah
datang waktu kematiannya” (QS. Al-Munafiqun: 11)
AL
–A’rof (34), diulangi dengan redaksi sama di Yunus:49, diulangi :dengan redaksi
beda di An Nahl 61.
Jika
ajal tiba manusi tidak dapat lari. Ajal tidak dapatg dimajukan (meskipun orang
sakit parah dan ingin bunuh diri), atau dimundurkan (meskipun orang berlindung
dibalik benteng yang kokoh).
DILUAR
KUASA MANUSIA (Yakin kematian dari Allah, Yakin Allah selalau melindungi,
memuncujlkan semanagt berjuang tanpa takut2) Ini tidak dihisab. YANG DIDALAM
KUASA MANUSIA (SENANTIASA TERIKAT DENGAN SYARIAT ALLAH, Jangan ke dukun jika
berobat, Senantiasa terikat dengan hukum Allah (SUNNATULLAH) dalam menghindari kematian.. Menjag
akesehatan dll)
Fungsi
memahami kematian yang benar
•
Selalu
berani dan bersemangat (karena
dilindungi Allah).
•
Selalu
terikat dengan hukum syara’ dalam hidup dan berjuang (karena kita mesti mengupayakan Al-haal
kematian yang paling tinggi nilainya).
•
Akan
senantiasa berhati-hati dalam hidup dan berjuang (karena tidak boleh masuk kategori bunuh diri).
•
Tidak
takut mengambil resiko dalam perjuangan yang menuntut kita untuk menegakkan agama.
•
Senantiasa bercita-cita
untuk mati syahid.
Sebuah hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin
Abbas r.a, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :"Bahwa malaikat maut meperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang gelak-ketawa. Maka berkata Izrail : Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah Taala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih berhura-hura dan bergelak-tawa. hari=24 jam atau 1440 menit, dalam sehari kita dikunjungi malaikat maut sebanyak 7
kali, dengan kata lain dalam sehari kita malaikat maut mengunjungi kita setiap 20,57 menit.
No comments:
Post a Comment