Masjid Krajan, 13 Juli 2012- Seminggu
sebelum Ramadhan 1433M
Sebentar lagi, 6 hari lagi tamu yang
dirindukan ummat akan dating. Ia adalah bulan Ramadhan. Bulan Suci, Bulan Ilmu
dan Bulan Ketaqwaan.
Rasulullah dalam sambutan menyambut
Ramdhan pernah berpesan agar kita memperbanyak 4 hal. Dua hal yang mendatangkan
keredhaan Allah, yaitu mengakui Tiada Tuhan yang berhak disembah, dan dijuung
tinggi syariatnya kecualai Allah SWT, dan memeohon ampun kepadanya. Dua hal
yang sangat kita butuhkan adalah berdoa mohon syurga dan mohon dihindarkan dari
api neraka.
Tujuan Puasa tidak lain adalah agar kita
menjadi orang yang bertaqwa. Sementara taqwa adsalh menjalankan seluruh
perintah dan menjauhi sleuruh larangannya. Bisakah kita bertaqwa tanpa
perisai?? Dengan definisi taqwa seperti itu kita tidak mungkin mencapainya
tanpa perisai? Apakah perisai itu?
Perisai Diri : PUASA.
Puasa adalah perisai begi setiap muslim
yang serius mengamalkannya. HR Bukhori :”Kullu
amalibni abdam Lahu, illa shiyaam. Washoumu Li, Wa anna ajzii bihi. WA SHIYAMU
JUNNATUN” – Setiap amal ibnu adam itu baginya (pahalanya), kecuali siyam- dan
siyam itu untukku, aku yang akan memberikannya pahala- DAN PUASA ADALAH PERISAI….!
. Hadits lain Riwayat Ahmad : “Ashshiyamu Junnatun minannar Ka junnati ahadikum
minal Qital” – Puasa itu perisai dari api neraka sebagaimana perisai bagi
kalian ketika berperang”. Ya, puasa adalah perisai. Jika kita dapat menjalankan
hakekat puasa dalam perjalanan hidup kita. Inti dari puasa adalah MENAHAN DIRI
dan KESABARAN. Betapa banyak dosa diperbuat hanya karena orang tidak mampu
menahan diri dan bersabar. Banyak remaja putrid hamil, karena tidak mampu
menahan diri, pejabat korupsi, karena tidak menahan diri, ibu rumah tangga
kabur dari suami, karena tidak dapat menahan diri daan orang miskin menderita
kemudian bunuh diri karena kemiskinan… hanya karena tidak mampu menahan diri.
Perisai Ummat : IMAM
Islam adalah agama sempurna, tidak akan
hanya mengurus urusan pribadi dan tanpa aturan untuk urusan ummat. Jika saat
ini ada pembataian ummat dimana-mana, di Burma- Rohingnya puluhan ribu muslim
dibunuh, masjid dibakar, madrasah dimusnahkan, oleh Ekstrimis Budha? Jika di
Gaza tiap hari muslim dibunuh oleh yahudi-Israel, Jika di Pakistan
pesawat-pesawat tanpa awak milik Amerika setiap saat membunuh penduduk sipil
tak berdosa, di Irak, di Afganistan tentara salibis terus membunuhi ummat ini…
Sampai kapankah itu akan berakhir. Kenapa semua itu bisa terjadi??? Tak lain
dan tak bukan Ummat ini tidak punya perisai. Apakah perisai Ummat ini ?
IMAM-KHALIFAH, ya kita dibantai karena kita tidak punya perisai. Bukan
main-main , sudah hampir 90 tahun ummat ini tidak punya perisai. Sudah jutaan
muslimin mati sia-sia oleh kebuasan orang-orang kafir.
Rasul bersabda :
-“AL Imamu Junnatun, Yuqotalu min
waraihi – wa yuttaqo bihi –“ --
Imam, pemimpin, khalifah adalah Perisai, tempat dimana ummat berperang dibelakangnya
untuk meninggikan kalimah Allah, dan menyempurnakan ketaqwaan dengannya.
Ya tanpa imam mustahil taqwa kita dapat
sempurna. Banyak perintah Allah akan terbengkelai jika imam tidak aa, misalnya
:
An Nur ayat 2 : “Azzaniyatu wa zani
fajliduu kulla wahidin minhuma miatah jaldah…”
AL Maidah 38 : “Wa syariku wa syarikatu
faqto’u aidiyahumma….”
AL Baqoroh 178 : “Ya ayyuhalladzinaamanu
kutiba ‘alaikumul qishosh fil qotla…”
AL Imron 103 : “Wa’tashimu bihablillahi
jami;a wa latafarroqu…”
Semua itu perintahnya ditujukan kepada
KAUM MUSLIMIN SEMUA…, tetapi semua itu tidak dijalankan kecuali ada IMAM/
Khalifah. Maka jika kita tidak dapat menjalankan kewajiban kecuali dengan
adanya seorang imam, dan kewajiban-kewajiban itu adalah kewajiban besar yang
akan mentukan ketentraman masyarakat, maka kewajiban terbesar adalah berjuang
keras mewujudkan IMAM sang Perisai ummat. Tanpa itu kita tidak akan mungkin
mencapai kesempurnaan taqwa kita.
Wallau’alam bishawab.
No comments:
Post a Comment