1. Pengertian Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar
Secara tradisionil definisi belajar adalah upaya menambah dan mengumpulkan pengetahuan. Menurut Wikipedia [3], belajar adalah perubahan yang permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil pengalaman atau latihan yang diperkuat. Magne [2] mendefiniskan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia. Berbagai macam definisi belajar dapat ditelusuri lebih jauh dalam [1].
Menurut [4] pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis meliputi banyak komponen, antara lain : tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Sumber belajar merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran agar belajar menjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Secara bahasa sumber belajar adalah apa saja yang menjadi sumber informasi dalam belajar, yang dapat berupa pengalaman, guru, buku, komputer, internet, atau apa saja. Secara formal dalam pembelajaran di sekolah sumber belajar dapat berupa media dan atau alat peraga yang mendampingi guru dalam proses pembelajaran dengan murid [5].
2. Pengaruh Internet dalam Belajar dan Pembelajaran
Saat ini, perkembangan jaringan Internet telah mengubah paradigma dalam belajar dan pembelajaran karena perubahan dalam cara mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Melalui internet guru dan murid dapat berlomba untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dimanapun dan kapanpun waktu yang diinginkan. Tidak jarang dalam perlombaan ini dimenangkan oleh murid. Hal ini tentu saja akan merubah peran guru dalam proses pembelajaran, yang tadinya lebih bersifat teacher-center learning (TCL) sekarang dituntut berubah menjadi student-center learning (SCL).
Proses belajar yang sesungguhnya merupakan paduan antara proses berfikir dan pengalaman sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi internet. Proses berfikir sendiri memiliki 4 komponen, yaitu : (1) otak yang sehat, (2) panca indera, (3) fakta yang terindra dan (4) informasi terdahulu yang dapat dioleh menghasilkan pemikiran (gambar 1) [7]. Komponen keempat, informasi terdahulu inilah yang sangat dapat dipengaruhi oleh internet.
|
|
Gambar 1. Proses berfikir
Sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas, maka jaringan internet memenuhi kapasitas dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan. Berbagai pendekatan baru dalam sistem pembelajaran yang berbasiskan internet telah muncul, seperti lahirnya konsep tentang distance learning, web-based education, dan e-learning, yang
kalau ditinjau dari implementasinya mempunyai wujud yang hampir sama, yaitu memanfaatkan fasilitas jaringan internet sebagai salah satu sarana dan media dalam pendidikan dan pengajaran.
Mempertimbangkan fenomena ini, pendidikan kita dituntut untuk memanfaatkan teknologi internet. Saat ini saja posisi index pendidikan Indonesia menurut EDI (Educational Development Index) yang dikeluarkan oleh GMR(Global Monitoring Report) 2008 berada pada posisi 62, kalah 6 tingkat dengan Malaysia (posisi 56) [6]. Jika jumlah doktor jadi parameter pendidikan, tercatat data berikut [10] : di Amerika Serikat (AS) terdapat 6.500 doktor dari satu juta orang, Prancis 4.700 doktor, Jerman 5.000 doktor, Jepang 4800 doktor, Israel 15.000 doktor dan di Indonesia hanya 65 doktor dalam 1 juta orang
3. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber dan Sarana Pembelajaran
Perubahan yang amat pesat dalam teknologi internet dan komunikasi telah mengubah pola pemafaatan internet dalam dunia pendidikan, baik dasar,menengah atau pendidikan tinggi. Dalam pendidikan tinggi Internet semula hanya digunakan untuk riset,tetapi saat ini menjadi sarana untuk mempublikasikan hasil riset tersebut, dan akhirnya menjadi sarana dalam proses pendidikan.
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi informasi dari pendidik kepada peserta didik., yang memiliki unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi serta peserta didik itu sendiri. Beberapa bagian unsur ini mendapat sentuhan media teknologi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning. Berbagai kajian dan seminar tentang e-learning terus digiatkan untuk mendorong dunia pendidikan agar mengadopsinya.
E-Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat computer dan internet. Dalam penerapnnya e-learning sering mendapatkan kendala. Beberapa kendala untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain : (a) Kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai sumber belajar; (b) Biaya yang mahal; (d) Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu. Namun optimisme tetap tinggi mengingat saat ini Pemerintah sendiri telah dan terus mendorong e-learning dengan merancang website pembelajaran misalnya : http://pustekkom.depdiknas.go.id, atau propinsi DIY merancang : http://www.jogjabelajar.org sebagai media layanan TIK dan transfer sumber belajar untuk level SD,SMP,SMA/SMK, dan SLB.
http://pustekkom.depdiknas.go.id http://www.jogjabelajar.org
Gambar 2. Beberapa situs sumber belajar dari pemerintah
Selain kendala ini, beberapa kelemahan lain yang dimiliki oleh sistem e-learning mencakup aspek psikologis komunikasi guru-murid, aspek materi atau aspek metode dalam pembelajaran, misalnya mengajar bahasa tidak cukup dengan menghapal kata-kata atau komunikasi dengan benda mati yang tanpa emosi, tetapi komunikasi antar manusia yang selalu melibatkan emosi.
Mengatasi kendala tersebut dapat ditempuh dengan memandang e-learning tidak bersifat sebagai substitusi yang menggantikan proses belajar mengajar, tetapi sebagai kelengkapan dalam memperoleh sumber belajar dan alternative komunikasi belajar. Dalam hal ini internet dijadikan sebagai sumber informasi yang akan disampikan kepada peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
4. Tool dan Teknik menjadikan Internet sebagai sumber Belajar dan Pembelajaran
Alat dan teknik dalam menjadikan internet sebagai sumber belajar yang penting adalah (1) browser, (2) Search engine, (3) Resourcing, dan (4) perangkat lunak komunikasi.
(1) Browser dan browsing
Browser adalah perangkat lunak untuk menjelajah internet, seperti Internet Esxplorer, Mozilla atau Opera. Sedangkan browsing merupakan istilah umum yang digunakan bila hendak menjelajahi dunia maya atau web. Browser memungkinkan seseorang dengan hanya bersenjatakan alamat web atau blog tertentu menemukan informasi yang sangat berharga. Misalnya dengan alamat simple : http://zzz.sederet.com/ sudah cukup untuk buka kamus inggris-indonesia, bahkan di ponsel yang mendukung, tanpa harus kemana-mana bawa kamus. Ensiklopedi juga dapat dibuka kapan saja hanya dengan mengetik http://en.wikipedia.org
Browser Opera Browser Mozilla Firefox
Gambar 3. Contoh browser
(2) Search Engine (SE)
Search Engine adalah perangkat lunak pencari informasi. Alat ini merupakan tool utama dalam e-learning. Dua SE yang sangat terkenal antara lain saat ini adalah Google dan Youtube.
Saat ini google ( www.google.co.id) merupakan SE paling populer yang mengindeks lebih dari 14 milyar dokumen. Google saat ini memiliki layanan antara lain web, gambar, maps, berita, buku dan lain-lain yang memudahkan kita menelusur informasi apapun hanya berdasarkan kata kunci. Dengan searching kita dapat mendapatkan banyak sekali sumber belajar baik yang formal maupun informal.
Hasil penelusuran dapat kita simpan cukup dengan mengkopi alamat web dan dapat kita gunakan pada ksempatan lain, kita bagikan kepada murid atau teman. Berikut ini contoh hasil penelusuran berbagai sebagai sumber belajar :e
Pusat sumber belajar :
SMA : http://www.psb-psma.org/
SMP : http://e-pembayaran.com/pusat-sumber-belajar-virtual-psbv-sd-smp-2010
Ujian nasional : http://ujiannasional.org/latihan-soal-ujian-nasional-2010.htm
http://kumpulansoal.org/category/soal-umptn/
Matematika : http://soalmatematika.com/
http://belajar-matematika.com/2009/
belajar-bermain : http://www.edu-games.com/
http://belajar-matematika.com http://www.edu-games.com/
Gambar 4. situs sumber belajar
Fisika : http://www.fisikaonline.com/
Bahasa inggris : http://www.belajaringgris.net
http://www.bahasainggrisonline.com/
kamus : http://www.kamus.net/ ; http://ttt.sederet.com/
Dengan google kita juga dapat mencari berbagai bentuk fromat sumber informasi,antara lain dokumen PDF, PPT, gambar atau bentuk lain. Caranya cukup mengetikkan kode ektension file dalam kotak pencarian, misalnya : ”bahan matematika” + ”PDF”berarti kita mencari dokumen terkait dengan bahan matematika dalam format PDF.
Satu yang menarik dari google adalah google-image, yang menyediakan layanan mencari gambar berdasarkan kata kunci. Misalnya kita ingin mncari gambar kereta bawah tanah (subway) atau robot.
Kata kunci : subway kata kunci :robot
Gambar 5. Hasil searching dengan Google-image
Tetapi hati-hati dengan kata kunci, misalnya kata kunci “SMA” akan menghasilkan hasil searching yang sangat berbeda dengan “ANAK SMA”, karena banyaknya foto dan video anak sma tidak senonoh yang diupload orang dalam internet. Demikian juga “kepleset” kata kunci “NARUTO” menjadi “NARUTOX” bisa sangat berbahaya untuk anak-anak kita, karena yang terjadi bisa jadi tidak belajar tetapi asik melihat gambar-gambar yang tidak pantas.
Youtube :
Youtube (www.youtube.com) merupakan alat pencari dan share video yang sangat terkenal setelah google. Sebagai guru kita dapat memanfaatkan ini untuk mencari sumber belajar terkait dengan media audio visual. Misalnya pelajaran sejarah, ketika membahas sejarah Indonesia, akan menarik ketika menceritakan Ir.Sukarno terpilih jadi presiden, sambil diputarkan film pelantikan Ir.Sukarno sebagai presiden, seperti dapat dicoba pada alamat :
http://www.youtube.com/watch?v=rJFJW5DSNus&feature=fvw
Gambar 6. Hasil youtube
Yang harus hati-hati lagi ketika mengakses youtube adalah ”tergoda” mengakses video yang belum layak diases oleh pelajar SMP, SMA atau bahkan mahasiswa. Hal ini karena video dengan berbagai macam kategori dan sumber semua dapat diases tanpa ada pembatasan. Dari video manasik haji, dzikr Arifin Ilham, DN Aidit-PKI madiun, sampai heboh cut tarie ariel luna maya.
(3) Resourcing
Resourcing yang dimaksud disini adalah menjadikan internet sebagai sumber belajar, yaitu penyedia bahan ajar, baik berupa buku elektronik, latihan soal, atau bahan ajar lain. Di perguruan tinggi yang umumnya bahan referensi belajar cukup banyak resourcing ini sangat membantu misalnya memberikan alamat jurnal, buku, prosiding seminar atau laporan riset. Dosen memberikan materi belajar dan referensinya disajikan secara on line (contoh: http://amir.dosen.akprind.ac.id/course/) . Selanjutnya informasi yang berkaitan dengan alamat situs dikunjungi siswa dan dibaca sebelum tatap muka di kelas.
Resourcing untuk sekolah dasar dan sekolah menengah yang relatif masih sederhana, yaitu acuan pokok berupa buku ajar dapat dicontohkan dari situs http://bse.depdiknas.go.id/, yaitu menyediakan buku sekolah elektonis yang dapat didownload gratis oleh siswa yang kurang mampu beli buku. Dengan demikian dapat mengurangi skandal korupsi pengadaan buku, dan keluhan orang tua siswa karena selalu disiruh beli buku baru.
Gambar 6. Situs Buku Sekolah Elektronis
Kisah resourcing sukses adalah situs siteseer (http://citeseer.ist.psu.edu/), yang kemudian dikembangkan menjadi SiteSeerx, yaitu situs search engine dan digital library terbesar di dunia (pada juli 2010) yang dibangun oleh Dr.Isaac Council dan Dr.Lee Gill dari Universitas Pensylvania. Situs ini menyediakan artikel akademik berupa jurnal, paper, disertasi, tesis yang terutama bidang komputer dan teknologi informasi. Situs ini saat ini mengoleksi kurang lebih 1,5 juta dokumen. Penulis punya pengalaman dengan situs ini, dimana ketika menyusun disertasi dengan referensi tidak kurang dari 300 judul, mencakup buku, jurnal, prosiding, research report, thesis dan disertasi, yang semuanya free didapat dari situs ini tanpa keluar beaya.
(4) Perangkat lunak komunikasi (E-mail dan facebook)
Perangkat lunak komunikasi paling banyak dipakai adalah E-mail . Perangkat ini terkenal karena memberikan cara yang mudah dan cepat dalam mengirim informasi. Selain itu juga dapat menangani catatan yang kecil, hingga file yang besar berupa file yang ditumpangkan padanya (attachment file). Saat ini banyak layanan e-mail gratis yang tesedia di internet, salah satu yang populer adalah mail yahoo, mailcity, hotmail, gmail dan sebagainya.
Sebagai sarana komunikasi yang lebih rileks, perangkat facebook (http://www.facebook.com/) yang merupakan situs jejaring sosial yang dikeluarkan oleh Facebook,Inc tahun 2004 juga dapat digunakan. Sebagai komponen pelengkap setelah email saat ini (juli 2010) memiliki anggota tercatat 500 juta orang. Sarana ini dapat juga digunakan untuk bagi-bagi bahan ajar atau diskusi tentang topik tertentu atau mengundang komunitas untuk suatu acara tertentu.
5. Kelemahan menjadikan Internet sebagai sumber Belajar
Disamping berbagai kelebihan yang telah dipaparkan dan segala tawaran kemudahan yang dijanjikan oleh internet, kelemahan metode ini tetap harus dipertimbangkan. Kelemahan yang pertama adalah kelemahan sifat informasi di internet yang cenderung bervolume sangat besar, sehingga duplikasi yang terjadi luar biasa besar. Hal ini muncul karena mudahnya budaya copy-paste yang pada gilirannya akan menyuburkan plagiarism. Informasi internet juga sangat banyak yang bersifat sampah yang muncul dari kegiatan forum ngobrol santai, membanjirnya blog-blog pribadi dan tulisan-tulisan dari pihak yang sesungguhnya tidak kompeten.
Adapaun kelamahan yang kedua muncul dari karakteristik pembelajaran dengan memanfaatkan interner. Berikut ini adalah kelemahan-kelemahan internet [13] :
1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar;
2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial;
3) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan;
4) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT;
5) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal;
6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer);
7) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal internet; dan Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Di samping kelemahan yang sifatnya teknis, yang paling besar menentukan kegagalan pembelajaran sebenarnya adalah kelemahan psikologis, yaitu motivasi. Kehidupan remaja yang menghadapi problematika komplek pergaulan dan gaya hidup yang serba mudah dan cenderung tidak menyukai tantangan menyebabkan sebanyak apapun sumber belajar dan semudah apapun dapat diperoleh, tetap saja malas belajar. Semoga kita tidak ya!!!
PUSTAKA :
[1] http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/pengertian-belajar
[2] http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/26/definisi-belajar-dan-mengajar/
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
[4] http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/04/pengertian-sumber-belajar/
[5] http://ian43.wordpress.com/2010/11/03/perbedaan-media-dan-alat-peraga/
[6] http://titosuharto.wordpress.com/2008/01/04/indeks-pendidikan-indonesia-menurun/
[7] http://irfanchemist.wordpress.com/2008/04/25/thinking-about-think/
[9] http://e-pembayaran.com/pusat-sumber-belajar-virtual-psbv-sd-smp-2010
[10] http://www.mail-archive.com/ekonomi-nasional@yahoogroups.com/msg03124.html
[11] http://www.youtube.com/watch?v=rJFJW5DSNus&feature=fvw
[12] http://penayunus.wordpress.com/2010/06/08/kelemahan-internet-sebagai-media-belajar/
[13] http://ward4all.blogdetik.com/2010/03/28/pemanfaatan-internet-sebagai-media-pembelajaran/
(semua diases tanggal 2-4 Nopember 2010)
Tentang Penulis :
Data penulis ada pada :
http://amir.dosen.akprind.ac.id ;
http://miramzaha.blogspot.com/
Dokumen :
From AMIR HAMZAH |
No comments:
Post a Comment