QODLO’ DAN QODAR
(Kalisa Religia Episode 24 dan 25 ) 25 Juni 2012
Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud radiallahu’anhu, beliau
berkata: Kami diberitahu oleh Rasulullah dan beliau adalah orang yang juur lagi
terpercaya – Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya telah disempurnakan penciptaan salah seorang dari kalian
dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk sperma, kemudian dia
menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama
itu pula, kemudian Allah mengutus kepadanya malaikat, kemudian ditiupkan ruh
kepadanya, lalu malaikat tersebut diperintahkan untuk menulis empat perkara;
untuk menulis rizkinya, ajalnya dan amalannya dan nasibnya (setelah mati)
apakah dia celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak
diibadahi selain Dia. Sesungguhnya salah seorang dari kalian benar-benar
beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga
hanya satu hasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia
beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga dia memasukinya. Dan salah seorang
di antara kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak
antara dirinya dengan neraka hanya sehasta, lalu dia didahului oleh catatan
takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli surga hingga dia
memasukinya. (HR Bukhari dan Muslim. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di
dalam [Bid’ul Khalqi/3208/Fath]. Muslim di dalam [Al Qadar/2463/Abdul Baqi]).
Jika kita membaca hadits diatas, maka kesan yang kita terima adalah
bahwa manusia itu tinggal menjalani saja apa-apa yang sudah ditetapkan Allah.
Manusia tidak memiliki kehendak memilih perbuatannya karena semua sudah ditulis
dan ditetapkan oleh Allah ketika ruh pertama kali ditiupkan dalam tubuh manusia
pada usia kandungan 4 bulan. Jadi apa
gunanya manusia berusaha ? toh semuanya sudah ditentukan. Semua kehendak
hakekatnya adalah kehendak Allah. Jika kita kurang hati-hati dalam memahami ini
bisa-bisa kita jadi fatalis dan menyalahkan Allah ketika terjadi keburukan yang
menimpa kita. Ketika akhirnya kita masuk neraka-pun kita menyalahkan Allah.
Qadha dan Qadar Allah telah mengatur semuanya. BENARKAH DEMIKIAN??
- Masalah qodlo’ dan qodar tidak pernah muncul di jaman shahabat. Masalah qodlo’ dan qodar muncul sekitar abad IV Hijriyah.Masalah mulai muncul ketika banyak ulama’ yang menerjemahkan buku-buku filsafat yunani ke dalam bahasa arab. Ulama’ tertantang untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam kajian filsafat yunani tersebut.
- Jika manusia menulis, kemampuan menulis itu atas kehendak siapa? Kehendak Tuhan atau kehendak manusia? Jika manusia sholat, itu atas kehendak siapa? Kehendak Allah atau kehendak manusia?Jika manusia shodaqah, itu kehendak siapa?Kehendak Allah atau kehendak manusia?Jika manusia mencuri, itu kehendak siapa?Kehendak Allah atau kehendak manusia? Jika manusia berzina, itu kehendak siapa?Kehendak Allah atau kehendak manusia?
- Jika jawabannya adalah: itu semua kehendak Allah! Mengapa Allah menghendaki, ada manusia yang “dipaksa” untuk berbuat baik? Mengapa ada manusia yang “dipaksa” untuk berbuat jahat?Dimana keadilan Allah? Mengapa kalau manusia “dipaksa” berbuat jahat, ketika di akherat harus disiksa di dalam neraka? Apakah Allah itu dzalim? Subhanallah, apakah demikian?
- Jika jawabannya sebaliknya : Itu semua adalah kehendak manusia! Berarti manusia mempunyai kebebasan untuk berbuat. Jika manusia memiliki “lingkaran kebebasan” berbuat, maka kehendak Allah itu terbatas. Berarti Allah tidak akan mengetahui apa yang akan diperbuat manusia, apakah dia akan pulang ke rumah atau terus pergi ke kantor? Berarti, Allah juga belum mengetahui, apakah seorang manusia itu akan masuk surga atau akan masuk neraka nantinya. Berarti, Iradah (kehendak) Allah itu terbatas, termasuk Ilmu Allah itu juga terbatas? Subhanallah, apakah demikian?
JIKA TIDAK :
- Berarti Allah Maha Berilmu, Allah Maha Mengetahui apa yang sudah terjadi, sedang terjadi maupun yang belum terjadi, termasuk yang lahir maupun yang batin. Berarti Allah pasti sudah mengetahui, apa yang belum dilakukan manusia, apakah nantinya akan menjadi baik atau akan menjadi jahat? Termasuk, Allah juga mengetahui secara pasti, manusia itu besok akan masuk surga atau masuk neraka. Jika Allah sudah tahu pasti, untuk apa sekarang manusia harus rajin beribadah? Harus rajin sholat? Harus rajin berdoa agar besuk dimasukkan ke dalam surga? Tidak ada gunanya! Karena Allah sudah tahu pasti surga dan nerakanya orang tersebut. Subhanallah, apakah demikian?
DIKALANGAN UMMAT ISLAM MENCATAT :
- Sejarah mencatat, ummat Islam akhirnya terbelah menjadi 2 kelompok ekstrim. Kelompok pertama diwakili oleh golongan mu’tazilah dan qodariyah yang memahami bahwa manusia itu memiliki kebebasan berkehendak (QS AL Kahfi (18):29-“Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka BARANG SIAPA INGIN BERIMAN HENDAKLAH IA BERIMAN, BARANG SIAPA INGIN KAFIR, BIARLAH IA KAFIR..”. Kelompok dua diwakili golongan jabariyah yang memahami bahwa manusia itu tidak memiliki kebebasan, semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah (WS Al Anfal(8):17: “Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh TETAPI ALLAHLAH YANG MEMBUNUH, bukan kamu yang melempar TETAPI ALLAH LAH YANG MELEMPAR”. Mana kelompok yang benar?
DALIL QODHO QODAR :
·
Tiada suatu bencanapun
yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah
tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. Al-Hadiid: 22) INI MASALAH
ILMU ALLAH
- Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.“ (QS. 9: 51) INI MASALAH IRODAH ALLAH
SESUNGGUHNYA YANG SEMESTINYA DIBAHAS ADALAH :
- Masalah qodlo’ dan qodar itu tidak menyangkut 4 hal:
1. Perbuatan manusia, apakah diciptakan Allah atau diciptakan
manusia?
2. Iradah Allah, apakah meliputi seluruh kejadian atau tidak?
3. Ilmu Allah, apakah sudah mengetahui sebelum, selama dan sesudah
kejadian atau tidak?
4. Kitab Lauhul Mahfudz, apakah sudah mencatat semua kejadian dan
tidak mungkin dirubah atau tidak?
- Mengapa masalah qodlo’ dan qodar tidak membahas ke-4 masalah di atas? Karena ILMU ALLAH, KEHENDAK ALLAH, LAUHUL MAHFUZ, IRODAH ALLAH, PERBUATAN ALLAH semua itu diluar jangkauan akal manusia (TIDAK ADA GUNANYA DIPERDEBATKAN, Akal tidak akan mampu).
- SEHARUSNYA YANG PERLU DI BAHAS ADALAH : PERBUATAN MANUSIA !!
- FAKTA PERBUATAN MANUSIA : BEBAS ATAU TERPAKSA?? Kalau bebas, kenapa kita tidak dapat mengendalikan detak jantung kita sendiri. Kalau terpaksa, kenapa harus dimintai petanggungan jawab. Kalau salah masuk neraka, berarti Allah gak adil dong, terpaksa kok dimasukkan neraka.
- JIKA DIPERHATIKAN
FAKTA PERBUATAN/HAL YANG MENIMPA MANUSIA, AKAN NAMPAK JELAS DAPAT DIBAGI
MENJADI DUA :
1.MENGUASAI MANUSIA/ MANUSIA DIPAKSA (INI DILUAR KEBEBASAN MANUSIA MEMILIH) - misalnya Kulit sawomatang, tidak bisa terbang, kalau tidak makan mati, dll. Atau hasil perbuatan yang diluar kuasa manusia, misalnya menembak burung , malah terkena orang (tidak sengaja). Naik pesawat, ternyata pesawatnya menabrak gunung. Terhadap hal-hal seperti ini tidak berlaku HISAB ALLAH. Hal-hal seperti inilah yang disebut QODLO’ ALLAH yang wajib diimani dan diterima dengan syukur (kalau baik) atau sabar (kalau buruk).
2. DIKUASAI MANUSIA, MANUSIA BEBAS MENENTUKAN
PILIHANNYA – misalnya mau tidur atau terus belajar, mau shalat atau tidaur
saja, mau mencuri atau bekerja baik-baik. Mau berzina atau menikah baik-baik
dll. Terhadap masalah seperti ini berlakU HISAB ALLAH dan manusia akan dimintai
pertanggungan jawab. Kalau sesuai syariat akan diberi pahala, kalau tidak
sesuai akan diberi siksa.
MASALAH QODAR
- Allah sudah berkehendak bahwa bahwa setiap benda/perbuatan memiliki Qadar/khasiat : misalnya api membakar, pisau mengiris, roti mengenyangkan jika dimakan dll. Khasiyat ini tidak dihisab oleh Allah. MANUSIA BEBAS Menggunakan Khasiat benda-benda ini. Penggunaan khasiyat benda ini yang akan DIHISAB OLEH ALLAH. Misalnya khasiyat api membakar digunakan untuk memasak atau membakar rumah orang?
- Khasiyat atau Qodar itu juga ada padah tubuh manusia, misalnya : mata melihat, telinga mendengar, mulut bisa berbicara, perut lapar-kenyang, kelamin …..MANUSIA JUGA BEBAS menggunakan khasiyat tersebut. Apakah akan digunakan sesuai syariat atau melanggar syariat.
MASALAH IRODAH
ALLAH :
Irodah atau kehendak Allah meliputi segala sesuatu. Termasuk
terhadap kehendak manusia.
Almudatsir 55. “Maka
barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al
Quran).” 56:” 56. Dan mereka tidak akan mengambil
pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah)
adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun”
Tetapi salah satu kehendak
Allah adalah Allah membebaskan manusia agar manusia bebas berkehendak : Barang siapa yang ingin kafir, silahkan,
ingin beriman silahkan. (AL Kahfi 29)
No comments:
Post a Comment